Langsung ke konten utama

Tontonanmu, Imajinmu


Para Pembaca yang terhormat, terutama para Kaum Wanita yang punya hobby nonton drama korea dan sebagainya. Sekedar berbagi pemikiran yang tiba-tiba terlintas nih gara-gara baru saja nonton video-video Korea gitu. Semoga bisa jadi bahan obrolan menarik ya ibu-ibu.
Ibu-ibu pencinta drama Korea pasti sudah hafal dengan tema yang disajikan film-film Korea atau Taiwan yang kalian pernah tonton. Penggambaran tokoh-tokoh yang setipe hanya saja dikemas dalam kemasan brbeda. Ibaratnya coklat dengan bungkus berdeda dan nama dagang berbeda pula. Sebenarnya hanya ada tiga jenis penokohan, yaitu tokoh utama pria, tokoh utama wanita, dan tokoh orang ketiga entah itu pria atau wanita tetapi lebih sering digambarkan dalam wujud laki-laki. Sisanya hanya pemain pembantu yang seddikit memberi bumbu.
Tapi saya bisa menebak isi hati ibu-ibu semua pasti setuju kalau cerita drama Korea maupun Taiwan tidak pernah membosakan untuk kalian tonton kan? Mulai dari zaman Meteor Garden dari Taiwan mengawali munculnya drama Mandarin di Indonesia yang “diperbaharui” munculnya Boys Before Flower dari Korea. Dari munculnya At Dolphin Bay sampai Full House, saya tidak begitu hafal dengan judul-judulnya karena sudah banyak sekali muncul ketika saya masih SMP sampai sekarang kuliah yang belum lulus juga.
Baiklah, mungkin lebih mudah kita gambarkan saja dengan penggambaran tokohnya.
« Tokoh Utama Pria
Biasanya tokoh ini digambarkan memiliki raut muka tampan dan dingin. Tidak jelas apa maunya serta cenderung plin-plan sehingga sangat membingungkan tokoh utama wanita sehingga sering membuat menangis. Sangat membuat penonton gregetan dengan tingkahnya. Terkadang memiliki bayangan masa lalu dengan seorang wanita, walaupun tidak semua film drama Korea atau Taiwan seperti itu. Tapi tak pelak selalu menjadi bayangan untuk hubungan tokoh utama pria dan wanita. Lihat saja Rain saat berperan sebagai Yong Jae di Full House.
« Tokoh Utama Wanita
Tokoh ini akan digambarkan sebagai sosok yang sebenarnya lemah tetapi pura-pura tegar. Menderita karena sikap tokoh utama pria yang terkadang menyebalkan dan sulit ditebak. Cenderung bersikap konyol ketika menghadapi tokoh utama pria. Sangat mencintai tokoh utama pria walaupun si Pria kadang bimbang dengan pilihannya. Kerap kali ada tokoh orang ketiga yang datang mencoba melindunginya, tapi tetap saja setia pada tokoh utama pria sekalipun sering dibuat menangis.
« Tokoh Orang Ketiga
Tokoh ini dipastikan akan menjadi penggoda hubungan tokoh utama pria dan wanita. Jika seorang wanita, kemunginan besar adalah orang dari masa lalu si Tokoh utama pria. Menjadi bayang-bayang sulit untuk tokoh pria. Sifatnya cenderung iri, karena tetap ingin mempertahankan tokoh utama pria. Tertutup dengan aura muka yang ingin selalu dilindungi dan lemah. Kalau tokoh ini berjenis kelamin laki-laki maka dipastikan memiliki ciri-ciri seperti akan selalu di samping tokoh utama wanita ketika ia menangis karena disakiti tokoh utama pria. Sangat bisa membuat tokoh utama wanita nyaman menyandarkan kepalanya di bahunya, tetapi tidak dapat mengambil hati si tokoh wanita karena hatinya milik tokoh utama pria (halah!)

Begitulah kurang lebih penggambaran cerita drama Korea atau Taiwan walaupun tidak mutlak demikian juga, tetapi garis besarnya memang demikian. Tapi dapat dipastikan bahwa di akhir-akhir cerita si Tokoh pria akan menyadari bahwa yang dicintainya hanya tokoh utama wanita seorang bukan orang ketiga wanita. Dan orang ketiga pria perlahan-lahan akan mundur dari kehidupan tooh utama wanita karena seberapapun dia bisa melindunginya ketika terluka dan dapat membuatnya merasa nyaman di sisinya tetapi tidak pernah memiliki hatinya.
Sebenarnya cerita drama Korea atau Taiwan itu sederhana tapi tetap menarik ditonton wanita yang menggemarinya termasuk saya. Selalu ada greget ketika tokoh utama pria merasa bimbang dengan perasaannya. Selalu tertawa dengan sikap konyol yang dilakukan tokoh utama wanita ketika salah tingkah. Sebal dengan ekspresi muka tokoh ketiga wanita atau merasakan nyamannya kalau punya suami seperti tokoh ketiga pria yang selalu ada di saat-saat yang dibutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mana yang Duluan?

Ini tentang berbagai macam tipe orang dilihat dari bagaimana orang tersebut memprioritaskan sesuatu. Mendahulukan mengerjakan yang dia suka dan mendahulukan mengerjakan yang dia tidak suka. Inget gak pernah melakukan "ketidakadlilan" itu secara sengaja atau tidak. Padahal dua hal atau beberapa hal tersebut memang pantas didahulukan. Haha pusing bahasanya :D Untuk tipe yang mendahulukan mengerjakan yang dia suka adalah manusia-manusia yang tidak mau dibikin pusing dulu sama hal berat menurut dia. Sudah dibebani banyak kerjaan, yang gak enak pula udah pasti bikin pusing kan. Setelah pekerjaan yang disukai selesai barulah mengerjakan yang gak disuka itu. Eitz, asal jangan lupa dikerjain aja gara-gara nemu pekerjaan yang menyenangkan lainnya. Tipe manusia yang mendahului mengerjakan yang dia tidak suka adalah manusia yang tipe berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Pahit dulu baru manisnya. Gak mau seneng dulu habis itu sebel. Tapi kalau tipe yang seperti ini jadi n

Karena Menjadi Bidadari Itu Tidak Mudah

Apa yang harus dilakukan??? Banyak sekali ternyata. Yang intinya ada pada proses belajarku. Ditempa oleh banyak hal yang kadang tak disadari. Hal yang tadinya tak terpikir, tak bisa dilakukan sampai tak ingin melakukan. Toh, perlahan ternyata kulakukan juga. Lalu apa yang terjadi setelah banyak hal itu? Sayap bidadari yang perlahan aku susun untuk kupakai terbabg kadang patah. Dirusak yang lain. Dan bodohnya, kadang aku merusaknya sendiri. Walhasil sayap tak pernah jadi. Dan aku belum juga terbang samapi sekarang. Gaun bidadarinya? Belum selesai aku jahit. Aku sering kehabisan benang. Jarumku kadang karatan. Mana mau aku buat gaun bidadariku dengan jarum karatan! Padahal kain untuk membuat gaun aku persiapkan betul. Bahan halus yang bakal nyaman kukenakan nanti. Sepatu bidadariku? Ya Tuhan… Adakah yang salah dengan ukuran kakiku? Kenapa aku tampak aneh memakainya? Iya, aku memang tak membuatnya sendiri. Aku membelinya. Apa salah? Aku belum bisa membuatnya sendiri… Mahkota b

Pilih Channelmu

Terinspirasi ketika sedang bercanda dengan teman ketika sedang belajar bersama. Ini murni tejadi karena saking stressnya sama ujian, sehingga memunculkan ekspresi-ekspresi lucu. Sedikit berbagi saja ya. Ini akan jadi seperti penggambaran isi-isi “televisi” kita kalau saja kita mau membongkarnya. Hehe... Oh ya sebagai gambarannya adalah aku dan temanku, sebut saja namanya Mba Nani sedang bermain peran. Melebay-lebaykan yang sudah lebay. Haha... Geje sekali kalimat yang aku buat ini. Ok, langsung saja kita simak penggalan cerita penuh makna dan syarat muatan ini (kontainer!). Mba Nani: Day, kamu lebayatun banget yah... Aku: Hahaha... Kak Fadhil, percaya sama Mila, kak.. Kamila sayang sama kak Fadil... Ouch.. Mba Nani: Awas kau Fitri, tunggu pembalasanku... (sambil menaikkan dagunya) Aku: Yak, next ganti channel!! Brebebetttt brebeettt... (suara ganti channel tapi bures) Klik... (penggantian channel berhasil) Aku: Kisanak datang dari mana? Silahkan istirahat dulu di