Langsung ke konten utama

Jadi Mahasiswa Harus Mau Kerja Keras

Judulnya agak gimana gitu yah, semacam tulisan gede-gede yang biasanya ada di spanduk-spanduk pinggir jalan yang isinya promosi mau ada seminar motivasi. Cukup menjual setidaknya untuk dibaca kalangan teman yang tentu saja dipaksa baca haha.

Sebagai mahasiswa senior (karena kelamaan gak lulus :'( udah kayak sekolah SD), sudah banyak banget cobaan sebagai mahasiswa yang dilalui. Okeh kalau kata "cobaan" kesannya terlalu lebay, tapi keukeuh gak mau aku ganti jadi kata yang lebih halus karena gak nemu kata penggantinya. Mau dari mana dulu nih ceritanya?

Semua mahasiswa tua pasih pernah donk ngalamin jadi MaBa alias mahasiswa baru? Coba inget-inget deh gimana rasanya? Hina banget yah haha.. Kamu bakal gak merasa hina mungkin karena dapet gebetan di akhir ospek, bisa temen sekelompok atau beruntungnya adalah senior clink. Tapi seberat apapun cobaan ketika jadi MaBa tentulah belum apa-apa karena yang dihadapi masih sesama mahasiswa juga, yang mungkin bakal kamu temukan lagi saat senior-senior itu ngulang di kelas yang baru kamu ambil. Kali ini bolehlah kasih senyum lebar :-)

Bernjak dari mahasiswa baru jadi mahasiswa tengah-tengah kamu bakal dihadapkan yang namanya kuliah padat penuh dengan tugas dan praktikum. Oh yeah... Menariknya buat kalangan tertentu, mereka harus berbagi perhatian dengan hobby baru bernama kegiatan organisasi di sekitar kampus. Cobaannya di mana? Terletak ketika deadline tugas menumpuk diiringi sibuknya kepaniatiaan menjelang event-event tertentu (ex:makrab, ospek), belum lagi bentar lagi ujian, tugas dikumpulin harus sebelum ujian, menjadi sok sibuk juga karena kebagian posisi (lumayan) penting di organisasi. Terbayangkan perang hati ingat tujuan utama jadi mahasiswa sama keinginan seru-seruan di organisasi. Terkadang di posisi ini mahasiswa mau tidak mau dihadapkan harus mengorbankan salah satunya. Walaupun ada juga mahasiswa yang sanggup menjalani keduanya.

Cobaan pertama yang dihadapi mahasiswa adalah menghadapi senior, lalu cobaan pada tahap kedua itu cobaan diri sendiri sebagai mahasiswa tengah-tengah. Nah, cobaan terakhir yang kadang bikin mahasiswa nyerah dan berhenti di tengah jalan, yaitu cobaan menghadapi dosen pembimbing baik Tugas Akhir maupun skripsi! Tugas Akhir dan skripsi adalah perjuangan akhir sebagai mahasiswa, dibuat dengan keringat bahkan terkadang air mata (sedikit lebay tapi emang bener). Dari mulai judul yang gak disetujui, revisi sampai kertas revisian full tapi belum juga di acc pembimbing sampai ada yang bermasalah sama dosen. Intinya sih mungkin emang dituntut sabar dan telaten memenuhi maunya dosen. Memang gak semua bisa beruntung dapet dosen yang friendly dan bisa diajak susah seneng bareng (kayak pacaran yah ;p). Menghadapi dosen juga ada trik-triknya, pinter-pinternya tahu gimana karakter dosen juga, moodnya lagi gimana, atau hala-hal yang bikin dosen gak simpati.

Tahap terakhir cobaan mahasiswa itu memang penuh perjuangan, makanya kadang banyak mahasiswa yang nyantumin berderet-deret nama di lembar persembahan karena saking banyaknya yang terlibat hehe. Tapi di situlah letak hikmahnya. Saat menjadi mahasiswa artinya seseorang sedang mengalami tempaan agar nantinya siap menghadapi dunia kerja. Para pendahulu pasti bakal berpesan,"Kesulitan saat menjadi mahasiswa belum ada apa-apanya dibandingkan saat bekerja nanti. Lebih banyak konflik dan intrik yang akan dihadapi". Tuh kan, perlu kerja keras banget buat dapet gelar. Bahkan saking berjuangnya bisa sampe mulur target lulusnya (agak miris ngetiknya). Kalau jadi mahasiswa gaksanggup dan  mau kerja keras, mending ngundurin diri aja. Karena emang gak ada yang didapet dengan mudah dan instant. Seinstant-instantnya makanan instant tetep juga harus dimasak, direbus bahkan nungguin pelayan menyajikan.

Singkatnya, gak akan ada yang sia-sia dari setiap usaha dan kerja  keras. Apa yang disebut dengan cobaan itu bukanlah bener-benar cobaan, melainkan titian buat jadi sukses. 

Keep Fighting Always!! Berdoa juga sama Tuhan biar selalu dimudahkan :-D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mana yang Duluan?

Ini tentang berbagai macam tipe orang dilihat dari bagaimana orang tersebut memprioritaskan sesuatu. Mendahulukan mengerjakan yang dia suka dan mendahulukan mengerjakan yang dia tidak suka. Inget gak pernah melakukan "ketidakadlilan" itu secara sengaja atau tidak. Padahal dua hal atau beberapa hal tersebut memang pantas didahulukan. Haha pusing bahasanya :D Untuk tipe yang mendahulukan mengerjakan yang dia suka adalah manusia-manusia yang tidak mau dibikin pusing dulu sama hal berat menurut dia. Sudah dibebani banyak kerjaan, yang gak enak pula udah pasti bikin pusing kan. Setelah pekerjaan yang disukai selesai barulah mengerjakan yang gak disuka itu. Eitz, asal jangan lupa dikerjain aja gara-gara nemu pekerjaan yang menyenangkan lainnya. Tipe manusia yang mendahului mengerjakan yang dia tidak suka adalah manusia yang tipe berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Pahit dulu baru manisnya. Gak mau seneng dulu habis itu sebel. Tapi kalau tipe yang seperti ini jadi n

Karena Menjadi Bidadari Itu Tidak Mudah

Apa yang harus dilakukan??? Banyak sekali ternyata. Yang intinya ada pada proses belajarku. Ditempa oleh banyak hal yang kadang tak disadari. Hal yang tadinya tak terpikir, tak bisa dilakukan sampai tak ingin melakukan. Toh, perlahan ternyata kulakukan juga. Lalu apa yang terjadi setelah banyak hal itu? Sayap bidadari yang perlahan aku susun untuk kupakai terbabg kadang patah. Dirusak yang lain. Dan bodohnya, kadang aku merusaknya sendiri. Walhasil sayap tak pernah jadi. Dan aku belum juga terbang samapi sekarang. Gaun bidadarinya? Belum selesai aku jahit. Aku sering kehabisan benang. Jarumku kadang karatan. Mana mau aku buat gaun bidadariku dengan jarum karatan! Padahal kain untuk membuat gaun aku persiapkan betul. Bahan halus yang bakal nyaman kukenakan nanti. Sepatu bidadariku? Ya Tuhan… Adakah yang salah dengan ukuran kakiku? Kenapa aku tampak aneh memakainya? Iya, aku memang tak membuatnya sendiri. Aku membelinya. Apa salah? Aku belum bisa membuatnya sendiri… Mahkota b

Pilih Channelmu

Terinspirasi ketika sedang bercanda dengan teman ketika sedang belajar bersama. Ini murni tejadi karena saking stressnya sama ujian, sehingga memunculkan ekspresi-ekspresi lucu. Sedikit berbagi saja ya. Ini akan jadi seperti penggambaran isi-isi “televisi” kita kalau saja kita mau membongkarnya. Hehe... Oh ya sebagai gambarannya adalah aku dan temanku, sebut saja namanya Mba Nani sedang bermain peran. Melebay-lebaykan yang sudah lebay. Haha... Geje sekali kalimat yang aku buat ini. Ok, langsung saja kita simak penggalan cerita penuh makna dan syarat muatan ini (kontainer!). Mba Nani: Day, kamu lebayatun banget yah... Aku: Hahaha... Kak Fadhil, percaya sama Mila, kak.. Kamila sayang sama kak Fadil... Ouch.. Mba Nani: Awas kau Fitri, tunggu pembalasanku... (sambil menaikkan dagunya) Aku: Yak, next ganti channel!! Brebebetttt brebeettt... (suara ganti channel tapi bures) Klik... (penggantian channel berhasil) Aku: Kisanak datang dari mana? Silahkan istirahat dulu di