Langsung ke konten utama

Pilih Channelmu


Terinspirasi ketika sedang bercanda dengan teman ketika sedang belajar bersama. Ini murni tejadi karena saking stressnya sama ujian, sehingga memunculkan ekspresi-ekspresi lucu. Sedikit berbagi saja ya. Ini akan jadi seperti penggambaran isi-isi “televisi” kita kalau saja kita mau membongkarnya. Hehe...

Oh ya sebagai gambarannya adalah aku dan temanku, sebut saja namanya Mba Nani sedang bermain peran. Melebay-lebaykan yang sudah lebay. Haha... Geje sekali kalimat yang aku buat ini. Ok, langsung saja kita simak penggalan cerita penuh makna dan syarat muatan ini (kontainer!).

Mba Nani: Day, kamu lebayatun banget yah...
Aku: Hahaha... Kak Fadhil, percaya sama Mila, kak.. Kamila sayang sama kak Fadil... Ouch..
Mba Nani: Awas kau Fitri, tunggu pembalasanku... (sambil menaikkan dagunya)
Aku: Yak, next ganti channel!!
Brebebetttt brebeettt... (suara ganti channel tapi bures)
Klik... (penggantian channel berhasil)
Aku: Kisanak datang dari mana? Silahkan istirahat dulu di gubuk saya..._ eh, bukan denk tapi... Keparat kau! Tunggu saja pembalasanku hihihihihi...
Mba Nani: Dasar perempuan sund*l! Huahahaha...
Aku: klik! Ganti channel lagi mba...
Mba Nani: lebih baik sakit gigi ini daripada sakit hati ini... yeiy..
Aku: selanjutnya!! Lihat pemirsa, pemandangannya indah sekali bukan. Suasanannya masih segar, pantainya juga bersih. Bagaimana kalau nanti kita memancing... Yak! Dapat ikan hiu seribu kilo pemirsa!!
Mba Nani: klik! Hahaha
Ody: dorrr!! Dorrr!! Doorr!! Heyyy you! I want to kill you hahahha...
Mba Nani: oday, oday... haha
Aku: selamat malam pemirsa, kembali lagi dalam dunia dalam berita. Berdasarkan pantauan reporter kami di tempat kejadian, korban letusan gunung merapi terus bertambah. Tercatat sebanyak 24 korban meninggal ditemukan pagi ini saat evakuasi.... next, ganti channel mba..
Mba Nani: Baru saja dilaksanakan lomba makan kerupuk di terminal... Lomba ini dimenangkan oleh warga Tanjung Rt 5 Rw 1. Hadiahnya dapat diambil di panitia...

Kurang lebih seperti itulah adegan yang kita mainkan. Ya kalau lawan main saya membaca mungkin dia akan berkata dalam hati kalau ada penambahan lebay di beberapa tempat. Itu sebernarnya karena saya lupa kata-kata persisnya. Kan niat hati melakukan reka ulang kejadian untuk diambil hikmahnya.

Beginilah yang kita dapat kalau kita ganti-ganti channel setiap harinya kan? Kalau cocok ya dinikmati sambil terus mengunyah, kalau tidak cocok silahkan ambil remote dari teman menonton Anda dan dengan mudahnya menekan tombol maka televeisi Anda akan memunculkan gambar yang lain. Klik, klik, klik begitu seterusnya sampai menemukan tayangan menarik. Sudah diklik berkali-kali tetap tidak menemukan yang menarik, ya sudah untuk terakhir kalinya yang akan diklik adalah tombol powernya kan? Kemudian beranjak dari tempat menuju kamar dan tiduuuuur.

:) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mana yang Duluan?

Ini tentang berbagai macam tipe orang dilihat dari bagaimana orang tersebut memprioritaskan sesuatu. Mendahulukan mengerjakan yang dia suka dan mendahulukan mengerjakan yang dia tidak suka. Inget gak pernah melakukan "ketidakadlilan" itu secara sengaja atau tidak. Padahal dua hal atau beberapa hal tersebut memang pantas didahulukan. Haha pusing bahasanya :D Untuk tipe yang mendahulukan mengerjakan yang dia suka adalah manusia-manusia yang tidak mau dibikin pusing dulu sama hal berat menurut dia. Sudah dibebani banyak kerjaan, yang gak enak pula udah pasti bikin pusing kan. Setelah pekerjaan yang disukai selesai barulah mengerjakan yang gak disuka itu. Eitz, asal jangan lupa dikerjain aja gara-gara nemu pekerjaan yang menyenangkan lainnya. Tipe manusia yang mendahului mengerjakan yang dia tidak suka adalah manusia yang tipe berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Pahit dulu baru manisnya. Gak mau seneng dulu habis itu sebel. Tapi kalau tipe yang seperti ini jadi n

Karena Menjadi Bidadari Itu Tidak Mudah

Apa yang harus dilakukan??? Banyak sekali ternyata. Yang intinya ada pada proses belajarku. Ditempa oleh banyak hal yang kadang tak disadari. Hal yang tadinya tak terpikir, tak bisa dilakukan sampai tak ingin melakukan. Toh, perlahan ternyata kulakukan juga. Lalu apa yang terjadi setelah banyak hal itu? Sayap bidadari yang perlahan aku susun untuk kupakai terbabg kadang patah. Dirusak yang lain. Dan bodohnya, kadang aku merusaknya sendiri. Walhasil sayap tak pernah jadi. Dan aku belum juga terbang samapi sekarang. Gaun bidadarinya? Belum selesai aku jahit. Aku sering kehabisan benang. Jarumku kadang karatan. Mana mau aku buat gaun bidadariku dengan jarum karatan! Padahal kain untuk membuat gaun aku persiapkan betul. Bahan halus yang bakal nyaman kukenakan nanti. Sepatu bidadariku? Ya Tuhan… Adakah yang salah dengan ukuran kakiku? Kenapa aku tampak aneh memakainya? Iya, aku memang tak membuatnya sendiri. Aku membelinya. Apa salah? Aku belum bisa membuatnya sendiri… Mahkota b